Senin, 11 Maret 2013

SBY MENGENDARAI PANSER APS_3Presiden SBY mengendarai Panser APS-3 Anoa Produksi PT Pindad
VIVAnews  -- Jalan menuju kemandirian industri alat utama sistem senjata (alutsista) terbuka lebar. Pada Selasa 2 Oktober 2012, DPR mengesahkan RUU Industri Pertahanan (Inhan) menjadi UU.  Sebagian anggota DPR berpendapat, itu artinya TNI sudah tak perlu lagi membeli alutsista dari luar negeri, kecuali produk tersebut tak bisa dibuat oleh pabrik lokal.
Namun, produk asing masih jadi primadona pemenuhan alutsista, yang anggarannya direncanakan naik, dari semula Rp64,4 triliun di tahun 2012 menjadi Rp77,7 triliun pada 2013.
Simak apa yang dikatakan Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo. Dia  mengatakan, pihaknya akan menambah dua Batalyon MLRS (Multiple Launch Rocket System) buatan Brazil, satu Batalyon Mitra Rudal Anti-pesawat Terbang, dan dua Batalyon dua batalyon Meriam 155 mm/Caesar buatan Prancis.
“Seperti kita ketahui, kita juga ingin mendatangkan Tank Leopard. Karena mungkin prosesnya agak panjang, Oktober ini baru bisa tiba 44 unit,” ujar adik kandung Ibu Negara Any Yudhoyono itu di Lanud Halim Perdanakusuma usai gladi bersih HUT TNI ke-67, Rabu 3 Oktober 2012.

Sementara, TNI Angkatan Laut juga berencana mendatangkan enam unit kapal selam masing-masing tiga unit dari Korea Selatan, dan tiga unit lagi dari Inggris. “Kita juga mau mendatangkan Helikopter anti-kapal selam satu kuadron dari Amerika Serikat,” ujar Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Soeparno.

0 komentar:

Posting Komentar