SBY MENGENDARAI PANSER APS_3
Sementara, TNI Angkatan Laut juga berencana mendatangkan enam unit kapal selam masing-masing tiga unit dari Korea Selatan, dan tiga unit lagi dari Inggris. “Kita juga mau mendatangkan Helikopter anti-kapal selam satu kuadron dari Amerika Serikat,” ujar Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Soeparno.
VIVAnews
-- Jalan menuju kemandirian industri alat utama sistem senjata
(alutsista) terbuka lebar. Pada Selasa 2 Oktober 2012, DPR mengesahkan
RUU Industri Pertahanan (Inhan) menjadi UU. Sebagian anggota DPR
berpendapat, itu artinya TNI sudah tak perlu lagi membeli alutsista dari
luar negeri, kecuali produk tersebut tak bisa dibuat oleh pabrik lokal.
Namun, produk asing masih
jadi primadona pemenuhan alutsista, yang anggarannya direncanakan naik,
dari semula Rp64,4 triliun di tahun 2012 menjadi Rp77,7 triliun pada
2013.
Simak apa yang dikatakan
Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo. Dia mengatakan,
pihaknya akan menambah dua Batalyon MLRS (Multiple Launch Rocket System)
buatan Brazil, satu Batalyon Mitra Rudal Anti-pesawat Terbang, dan dua
Batalyon dua batalyon Meriam 155 mm/Caesar buatan Prancis.
“Seperti kita ketahui,
kita juga ingin mendatangkan Tank Leopard. Karena mungkin prosesnya agak
panjang, Oktober ini baru bisa tiba 44 unit,” ujar adik kandung Ibu
Negara Any Yudhoyono itu di Lanud Halim Perdanakusuma usai gladi bersih
HUT TNI ke-67, Rabu 3 Oktober 2012.Sementara, TNI Angkatan Laut juga berencana mendatangkan enam unit kapal selam masing-masing tiga unit dari Korea Selatan, dan tiga unit lagi dari Inggris. “Kita juga mau mendatangkan Helikopter anti-kapal selam satu kuadron dari Amerika Serikat,” ujar Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Soeparno.
0 komentar:
Posting Komentar